Landak yang Tidak Tahu Diri dan Ular
Aesop
Seekor landak mencari satu tempat untuk di jadikan
sarang. Akhirnya dia menemukan sebuah gua kecil yang terlindung, di mana
di dalamnya, hiduplah satu keluarga ular. Sang Landak lalu meminta ijin
agar mereka membiarkan dia tinggal bersama di dalam gua kecil itu, dan
sang Ular pun tidak merasa keberatan karena gua itu masih cukup besar
bagi mereka semua.
Tetapi
lama kelamaan sang Ular menjadi menyesal karena membiarkan sang Landak
untuk tinggal di gua bersama mereka, karena duri landak yang tajam,
sering menusuk dan melukai kulit mereka tanpa sengaja. Akhirnya sang
Ular menjadi tidak tahan dan dengan sopan memintanya untuk pergi dari
gua tersebut dan mencari tempat yang lebih baik.
"Saya merasa cukup puas tinggal di sini, Terima kasih," kata sang Landak. "Dan saya berniat untuk tetap tinggal di sini." Kemudian sang Landak pun dengan setengah memaksa, meminta agar sang Ular keluar dari gua tersebut dan pindah ke tempat lain. Demi menyelematkan kulitnya, keluarga ular pun terpaksa meninggalkan gua itu untuk mencari tempat tinggal yang baru.
Ramah tamah adalah sifat yang sangat baik, tetapi harus digunakan dengan bijak karena orang bisa saja memanfaatkan keramahan kita.
"Saya merasa cukup puas tinggal di sini, Terima kasih," kata sang Landak. "Dan saya berniat untuk tetap tinggal di sini." Kemudian sang Landak pun dengan setengah memaksa, meminta agar sang Ular keluar dari gua tersebut dan pindah ke tempat lain. Demi menyelematkan kulitnya, keluarga ular pun terpaksa meninggalkan gua itu untuk mencari tempat tinggal yang baru.
Ramah tamah adalah sifat yang sangat baik, tetapi harus digunakan dengan bijak karena orang bisa saja memanfaatkan keramahan kita.
0 komentar:
Posting Komentar