kalian pasti pernah denger istilah "dunia itu sempit".
ya, gue setuju. walau kadang engga setuju. dunia bisa begitu sempit, tapi juga bisa begitu luas. inget postingan gue "mencari Z diantara milyaran manusia"? itu salah satu postingan gue yang percaya bahwa dunia itu luas. tapi kali ini, gue mau bahas tentang betapa sempitnya dunia ini. tentang takdir Tuhan, yang mempertemukan gue dengan dia.
dia. siapa? temen. dari dulu temen gue. temen yang menurut gue bukan seseorang yang penting yang harus diingat, tapi bukan berarti gue lupa. cuma temen sekolah. dan seinget gue, gapernah ngobrol lebih dari selusin kata selama di sekolah.
dia. siapa? orang, yang entah gimana, tibatiba menyatakan perasaannya--disaat gue butuh seseorang. tapi, bukan berarti gue ngejadiin dia pelampiasan. bukan berarti gue ajimumpung. udah dari sananya kalo gue emang gampang suka sama orang. gampang naksir sama orang. gampang sayang sama orang. dan ya, tanpa pikir panjang, gue terima dia.
dia. siapa? orang, yang dengan terburu-buru gue jadikan tambatan hati. dan udah dari sananya pula, gue cepet bosen. cepet deadfeel. dan ya, jalan beberapa minggu, gue bosen sama dia. jenuh. jengah. muak ngejalanin semua.
dia. siapa? orang, yang ngga berani gue putusin meski udah jengah banget. udah dari sananya, gue takut mutusin pacar. gue bingung gimana caranya. meski ada beberapa kasus yang memaksa gue untuk mengakhiri suatu hubungan. tapi pada dasarnya, gue gatau gimana cara mengakhiri suatu hubungan. kalo bisa milih, lebih baik gue yang menyatakan, daripada gue yang mengakhiri.
dia. siapa? orang, yang ngga berani gue putusin, tapi selalu gue keluhkan. 1 sampai 100, keinginan gue untuk putus sama dia, 99%.
dia. siapa? orang, yang entah kenapa, membuat gue memilih 1% itu. angka satu, membuat gue bertahan.
dia. siapa? orang, yang kini tak ada niatan untuk gue lepasin.
search
Penguntit
Labels
Blog Archive
Hy, Welcome to my blog :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar